KISS ME, MY BESTFRIEND

Selasa, 27 September 2011

FF HEART LOCKER PART 3 (END)


Title: Heart Locker
Author: saya sendiri dongs..Rina Nuna a.k.a _rinWoo
Main cast: Saya sendiri a.k.a Shin Riyoung, Jo Kwangmin, Jo Youngmin
Other cast: Kim Donghyun, Lee Jeongmin, Shim Hyunseong
Genre: Sad Romance
Rating: semua umur, tapi habis baca jangan gorok saya ya? kekeke


“Ya~ hoobae. Aku bukan Kwangmin, namaku Youngmin.”
Ah, bukan. Sadar Riyoung, dia bukan Kwangmin. Dia sunbaemu. Tapi kenapa wajahnya, wajahnya seperti Kwangmin, sangat mirip. Aku menarik tanganku dari wajahnya. Tapi sunbae itu menahan tanganku.
“Ah, mianhamnida Youngmin sunbae. Saya menyangka anda seseorang.”
“Jinjja? Apa orang itu setampan diriku?”
Youngmin sunbae mendekatiku. Wajahnya semakin dekat. Aku menghindar dengan memundurkan badanku, tapi aku tidak bisa bergerak lagi karena dibelakangku ada meja. Dia semakin memojokkanku. Kedua tangannya memegang meja seolah memelukku jadi aku tak bisa lepas.
“Sunbae, apa yang mau kau lakukan? Aku sudah minta maaf gara-gara salah mengira kau orang lain kan?”
“Masih belum cukup, kalau itu masih bisa kuterima.”
“Lalu apa lagi? Mianhamnida sunbae, bisakah kau sedikit menjauh? Aku.. aku..”
“Kau kenapa? Bukankah kau minta agar aku tidak meninggalkanmu? Makanya aku mendekatimu.”
“Ah, sekali lagi aku minta maaf. Bukan kau yang kumaksud.”
“Oh, jadi yang kau maksud itu Kwangmin yang tadi? Dimana dia , aku penasaran seperti apa mukanya? Oh ya, kau sudah menjatuhkan dua hal favoritku. Itu yang tak bisa kumaafkan.” Wajahnya semakin dekat denganku. Aku takut. Senyumnya seolah dia adalah vampire yang mendapat mangsa. Matanya tajam menatapku.
“Mianhamnida sunbae, aku akan menggantinya sekarang. Jadi lepaskan aku.”
“Shiero! Aku ingin kau mengganti yang lain. Aku inginkan ini.”
Mwo? Dia memegang bibirku. Andwae. Aku tidak mau. Aku belum pernah melakukannya. Aku tidak mau dicium oleh sunbae yang gila ini. Enak saja dia. Baru bertemu sudah minta cium.
“Andwae, sunbae apa-apaan? Kita baru bertemu kenapa harus melakukan hal itu?”
“Itu hakku, kau sudah menjatuhkan minumanku dan boneka kesayanganku. Orang yang salah harus menerima hukuman.”
“Aku memang salah, tapi tidak bisa begini. Aku tidak mau. Tidak ma…”
Mulutku tertutup, namja ini meblokir aliran nafasku. Ya, dia mendaratkan ciumannya di bibirku (author dan main cast digorok readers). Ah, tapi… tanpa sadar aku memejamkan mata. Jantungku, kurasakan berhenti berdetak saat itu. Ya~ Riyoung, siapa dia. Dia bukan siapa-siapamu, kenapa kau mau diciumnya? Aku membuka mataku dan mulai memberontak. Dia melepaskanku.
“Sudah kuduga, kau menikmatinya kan? Kalau begini bukan ganti rugi namanya, tapi..”
Plak… aku menamparnya. Air mataku meleleh. Orang ini. Aku benar-benar benci padanya.
“Aku benci padamu Youngmin!”
Aku berlari keluar sambil menangis. Dasar namja kurang ajar. Aku benci padanya. Kwangmin-ah, mianhada. Aku, aku tak sanggup menolak hal memalukan itu. Dia terlalu mirip denganmu, tapi sikapnya itu, kekurangajarannya sangat berbeda dengan sikapmu. Apa kau marah padaku Kwangmin-ah? Mianhae.
“Riyoung-ah, mianhada…soal kejadian tadi. Aku..”
“Ah, kau, kenapa kau kesini? Kau sudah mepermalukanku. Pergi saja kau.”
“Riyoung-ah, kau kekasih Kwangmin kan? Kumohon jawablah.”
Deg… kenapa dia bisa tahu.  Wajahnya yang mirip Kwangmin, sikapnya, semua ini membuatku bingung. Siapa dia sebenarnya? Siapa Youngmin sebenarnya? Aku menghapus air mataku dan memberanikan diri menatapnya dan bertanya.
“Ke..kenapa kau bisa tahu tentang Kwangmin dan aku? Siapa kau sebenarnya?”
“Aku tahu karena tadi kau menyebut diriku Kwangmin. Dan dari situ aku tahu kalau kau pasti menyayangi Kwangmin. Aku Jo Youngmin, kakak kembar Kwangmin.”
Apa dia bilang? Kakak kembar Kwangmin. Kau tidak pernah menceritakan padaku kalau kau punya saudara kembar.Aku semakin bingung dibuatnya. Kwangmin-ah, benarkah dia kakak kembarmu? Kenapa sikapnya berbeda denganmu?
“Tapi kenapa aku tidak pernah tahu dirimu?”
“Mungkin Kwangmin belum sempat cerita. Aku sekolah di Jerman. Aku loncat kelas, jadi aku lulus terlebih dulu. Kemudian setahun yang lalu aku pindah ke Korea dan kuliah disini.”
“Jadi, itulah sebabnya. Wajahmu sangat mirip dengan Kwangmin.”
“Nae, aku sangat menyayanginya. Tapi aku tidak tahu saat dia kecelakaan dan meninggal. Aku baru tahu setelah pindah ke sini. Saudara kembarku yang sangat aku sayangi itu sudah tiada.”
“Mianhaeyo. Itu semua gara-gara aku. Gara-gara kebodohanku yang menyebabkan Kwangmin pergi. Aku merasa bersalah. Mianhae Kwangmin-ah, mianhaeyo Youngmin-ssi.”
Aku menangis lagi. Tapi sedetik kemudian, Youngmin memelukku dan menenangkanku. Ah, kenapa ini? Aku merasa nyaman. Tenang rasanya. Kwangmin-ah, apakah ini penggantimu?
“Riyoung-ah, ini semua takdir. Jangan pernah menyalahkan dirimu. Kalau kau terus merasa bersalah, Kwangmin tidak akan pernah tenang disana. Riyoung-ah ikut aku sebentar bisa?”
“Kemana? Aku masih ospek. Nanti sunbae yang lain bisa marah.”
“Ani, aku yang akan minta ijin. Biar aku yang mengurus, Donghyun hyung pasti bisa mengerti.”
Aku mengikuti apa mau Youngmin. Dia mengajakku ke suatu tempat, tapi dimana itu? Kami naik mobil Youngmin. Sepertinya aku tahu jalan ini. Ternyata Youngmin mengajakku ke makam Kwangmin. Apa yang mau dia lakukan. Ah, rasanya lama sekali aku tidak menjenguk Kwangmin.
“Annyeong Kwangmin-ah. Aku datang, tapi aku tidak sendiri. Aku bersama yeojachingumu, Riyoung.”
“Annyeong, Kwangmin-ah. Mian, aku lama tidak mengunjungimu. Jangan marah ya? Ternyata yg meng-ospekku saudara kembarmu”
“Riyoung-ah, di sini, di depan Kwangmin, aku ingin mengatakan sesuatu. Dengarkan baik-baik. Shin Riyoung, mungkin kau tidak percaya cinta pada pandangan pertama, tapi aku mengalaminya. Aku menyukaimu, maukah kau jadi yeojachinguku? Kwangmin-ah kau setuju kan? Terserah kau mau menganggapku pengganti Kwangmin atau apa.”
Deg… benarkah Youngmin berkata seperti itu? Rasanya sedikit tidak percaya. Tapi ini nyata. Dia menyukaiku dan memintaku menjadi yeojachingunya dan mengambil alih tempat Kwangmin. Andwae, tidak bisa. Kwangmin-ah, aku harus bagaimana? Aku memang menyukai saudaramu, tapi aku tidak mau dia menggantikan tempatmu. Haruskah aku menerimanya? Kwangmin-ah, yakinkan aku.
“Tempat Kwangmin, tidak akan terganti selamanya, Youngmin-ssi.”
“Ah, aku mengerti. Mian, aku benar-benar menyukaimu dan ingin berada disisimu Riyoung-ah. Tapi aku tidak menyesal mengatakan ini meskipun kau menolakku.”
“Youngmin-ssi. Aku memang tak bisa menghapus Kwangmin dari hatiku, tapi ku kira untukmu masih ada ruang yang bisa kautempati.”
“Jinjja? Gumawo, jeongmal gumawo Riyoung-ah.”
Ah, Youngmin. Memelukku lagi. Kali ini benar-benar erat. Mungkin ini saatnya aku membalas pelukannya. Apakah aku boleh memeluknya Kwangmin-ah? Aku menyukainya, aku menyukai Youngmin, kakak kembarmu. Terima kasih Kwangmin-ah. Aku tidak akan pernah melupakanmu. Jo Kwangmin, sarangahae.
Author POV
Di sisi lain, seorang namja berbaju putih dan bercahaya melihat adegan itu. Dia tersenyum melihat Youngmin dan Riyoung yang sedang berpelukan.
“Ah, aku lega sekarang. Riyoung-ah, mulai sekarang berbahagialah dengan Youngmin. Youngmin hyung, tolong jaga Riyoung untukku. Aku harap kalian berdua selalu tersenyum.”
Namja itu semakin samar terlihat. Lama kelamaan bayangannya menghilang. Kwangmin bahagia melihat Youngmin dan Riyoung, dua orang paling berharga baginya tersenyum bahagia.

END

Ps: mian buat yg baca, pelukan Kwangmin sama bibir Youngmin saya pinjem bentar, cuman buat FF ini doang kok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar