Title:
Heart Locker
Author: saya sendiri dongs..Rina
Nuna a.k.a _rinWoo
Main cast: Saya sendiri a.k.a Shin
Riyoung, Jo Kwangmin, Jo Youngmin
Other cast: Kim Donghyun, Lee
Jeongmin, Shim Hyunseong
Genre: Sad Romance
Rating: semua umur, tapi habis
baca jangan gorok saya ya? kekeke
3 tahun kemudian…
Universitas Inha, ini kampusku
sekarang. Hari ini hari pertama aku masuk. Ospek. Aku teringat dirinya.
Kwangmin-ah, seandainya kau disini sekali lagi, kita akan melalui waktu ini,
waktu ospek bersama-sama lagi. Kwangmin-ah, doakan aku, semoga kakak tingkat
tidak menindasku, nae? Aku tersenyum sendiri, tapi aku yakin Kwangmin bisa
mendengarku.
“Ya~ Shin Riyoung. Kemari kau,
kenapa terlambat?”
“Mianhamnida sunbae. Aku, aku
kesiangan bangun.”
“Ah, tidak ada alasan. Kau tahu
kan posisimu sebagai mahasiswa baru?”
Ah, teriakan namja ini keras
sekali. ID cardnya tertulis Lee Jeongmin. Rambut keriting, pendek, dan galak.
Tapi dia sunbae saat ini, akan kubalas nanti setelah ospek berakhir.
“Nae, sunbae. Mianhamnida..”
“Ya sudah, kau ikut barisan anak
lain yang terlambat. Di sana, di tempat Shim Hyunseong sunbae.”
“Nae, sunbae..”
Aku berlari menuju barisan yang
ditunjuk oleh namja tadi. Shim Hyunseong, ah namja itu, tinggi juga. Tapi dia
terlihat lebih pendiam dari sunbae yang bernama Jeongmin tadi.
“Hyunseong sunbae? Saya
terlambat.”
“Oh, begitu. Silahkan kau baris
dibelakang, kau orang paling terlambat disini.”
Setiap orang yang terlambat
diberi hukuman. Hyunseong sunbae tidak membentak ataupun memukul hoobaenya. Dia
hanya menyuruh mereka melakukan sesuatu. Ah, aku yang terakhir ya? Barisan
sudah habis.
“Ya~ kau, Shin Riyoung. Kemari.”
“Nae sunbae. Aku dapat hukuman
apa?”
“Ini, kau peganglah.” Dia
memberiku nampan berisi segelas susu coklat dan boneka Winnie the Pooh kecil.
Apa-apaan ini? Aku harus berbuat apa dengan benda ini?
“Kau, cari seseorang yang
menyukai dua hal ini. Tanya saja pada semua sunbae disini. Mereka semua tahu.
Nanti kau akan diberi tahu siapa yang menyukai benda yang kau bawa itu.”
“Ah, sunbae, tapi aku..”
“Tenang saja, kau tidak akan
dipermainkan. Kalau iya, silahkan kau lapor pada ketua panitia, dia orangnya.”
Hyunseong sunbae menunjuk seseorang. Dia namja berambut merah. Aku kira, dia
penuh charisma. Pasti dia senior yang baik.
“Ehm, sunbae yang berambut merah
itu? Siapa namanya?”
“Dia Kim Donghyun. Dia orang
paling sabar disini. Sunbae yang baik.”
Aku mengangguk. Lalu aku pergi
mencari orang yang dimaksud oleh Hyunseong sunbae. Ah, lucu sekali orang yang
kucari. Suka susu coklat dan boneka? Winnie the Pooh lagi, aku tertawa dalam
hati. Kwangmin-ah, orang ini sepertimu. Suka boneka, tapi bukan Pikachu. Aku menemukan
seorang sunbae, ah aku tanya dia saja.
“Sunbae, kau tahu orang suka
benda ini?”
“Oh, kau pasti dihukum ya? Coba
kau cari di base panitia. Tadi aku lihat disana.”
“Kamsahamnida sunbae.”
Aku pergi ke base panitia.
Lumayan jauh dari keramaian ospek. Tapi base itu dari kejauhan terlihat sepi,
apa benar orang itu ada di sana? Tapi tadi Hyunseong sunbae bilang tidak akan
ada yang mempermainkanku.
“Ehm, hoobae. Kau mahasiswa baru
ya?” namja berambut merah itu memanggilku.
“Ah, nae Donghyun sunbae. Saya
terlambat dan dapat hukuman.”
“Oh, siapa namamu? Kau disuruh
menyerahkan dua benda ini? Youngmin pasti senang sekali.”
“Shin Riyoung imnida. Jogiyo,
Young..min? siapa dia?”
“Ah, dia wakil ketua panitia.
Namanya Youngmin. Dia ada di base, kau ke sana saja. Hati-hati ya.” Donghyun
sunbae tersenyum lalu meninggalkanku.
Aneh, kenapa harus bilang
hati-hati? Apa sunbae yang satu ini galak? Ah, aku jadi takut kan. Tapi apa boleh
buat, aku harus menyerahkan benda ini. Tunggu, dia penyuka boneka kan? Harusnya
dia tidak galak. Semoga. Aku segera pergi ke base itu. Sampai disana aku
memberanikan diri masuk ke dalam. Terlihat seorang namja tinggi, berambut
coklat sedang berdiri menyilangkan tangan membelakangiku. Dari pakaiannya
terlihat modis sekali.
“Annyeonghaseyo. Eh, ah, apa
anda benar Youngmin sunbae? Saya membawa beberapa barang untuk sunbae.”
“Apa kau hoobae yang sedang kena
hukuman?” dia membalikkan badannya. Namja itu…
Praangg..
Nampan yang kubawa jatuh. Apa
ini? Apa ini sungguhan? Namja yang didepanku ini. Rasanya jantungku berhenti
berdetak saat itu juga. Tanpa sadar aku mendekati namja itu. Air mataku meleleh
lagi.
“Kwangmin-ah, benarkah ini kau?
Kau benar-benar tidak meninggalkankau kan?”
Aku
mengelus pipinya. Ini nyata. Inikah Kwangmin?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar