KISS ME, MY BESTFRIEND

Selasa, 27 September 2011

FF HEART LOCKER PART 2


Title: Heart Locker
Author: saya sendiri dongs..Rina Nuna a.k.a _rinWoo
Main cast: Saya sendiri a.k.a Shin Riyoung, Jo Kwangmin, Jo Youngmin
Other cast: Kim Donghyun, Lee Jeongmin, Shim Hyunseong
Genre: Sad Romance
Rating: semua umur, tapi habis baca jangan gorok saya ya? kekeke

3 tahun kemudian…
Universitas Inha, ini kampusku sekarang. Hari ini hari pertama aku masuk. Ospek. Aku teringat dirinya. Kwangmin-ah, seandainya kau disini sekali lagi, kita akan melalui waktu ini, waktu ospek bersama-sama lagi. Kwangmin-ah, doakan aku, semoga kakak tingkat tidak menindasku, nae? Aku tersenyum sendiri, tapi aku yakin Kwangmin bisa mendengarku.
“Ya~ Shin Riyoung. Kemari kau, kenapa terlambat?”
“Mianhamnida sunbae. Aku, aku kesiangan bangun.”
“Ah, tidak ada alasan. Kau tahu kan posisimu sebagai mahasiswa baru?”
Ah, teriakan namja ini keras sekali. ID cardnya tertulis Lee Jeongmin. Rambut keriting, pendek, dan galak. Tapi dia sunbae saat ini, akan kubalas nanti setelah ospek berakhir.
“Nae, sunbae. Mianhamnida..”
“Ya sudah, kau ikut barisan anak lain yang terlambat. Di sana, di tempat Shim Hyunseong sunbae.”
“Nae, sunbae..”
Aku berlari menuju barisan yang ditunjuk oleh namja tadi. Shim Hyunseong, ah namja itu, tinggi juga. Tapi dia terlihat lebih pendiam dari sunbae yang bernama Jeongmin tadi.
“Hyunseong sunbae? Saya terlambat.”
“Oh, begitu. Silahkan kau baris dibelakang, kau orang paling terlambat disini.”
Setiap orang yang terlambat diberi hukuman. Hyunseong sunbae tidak membentak ataupun memukul hoobaenya. Dia hanya menyuruh mereka melakukan sesuatu. Ah, aku yang terakhir ya? Barisan sudah habis.
“Ya~ kau, Shin Riyoung. Kemari.”
“Nae sunbae. Aku dapat hukuman apa?”
“Ini, kau peganglah.” Dia memberiku nampan berisi segelas susu coklat dan boneka Winnie the Pooh kecil. Apa-apaan ini? Aku harus berbuat apa dengan benda ini?
“Kau, cari seseorang yang menyukai dua hal ini. Tanya saja pada semua sunbae disini. Mereka semua tahu. Nanti kau akan diberi tahu siapa yang menyukai benda yang kau bawa itu.”
“Ah, sunbae, tapi aku..”
“Tenang saja, kau tidak akan dipermainkan. Kalau iya, silahkan kau lapor pada ketua panitia, dia orangnya.” Hyunseong sunbae menunjuk seseorang. Dia namja berambut merah. Aku kira, dia penuh charisma. Pasti dia senior yang baik.
“Ehm, sunbae yang berambut merah itu? Siapa namanya?”
“Dia Kim Donghyun. Dia orang paling sabar disini. Sunbae yang baik.”
Aku mengangguk. Lalu aku pergi mencari orang yang dimaksud oleh Hyunseong sunbae. Ah, lucu sekali orang yang kucari. Suka susu coklat dan boneka? Winnie the Pooh lagi, aku tertawa dalam hati. Kwangmin-ah, orang ini sepertimu. Suka boneka, tapi bukan Pikachu. Aku menemukan seorang sunbae, ah aku tanya dia saja.
“Sunbae, kau tahu orang suka benda ini?”
“Oh, kau pasti dihukum ya? Coba kau cari di base panitia. Tadi aku lihat disana.”
“Kamsahamnida sunbae.”
Aku pergi ke base panitia. Lumayan jauh dari keramaian ospek. Tapi base itu dari kejauhan terlihat sepi, apa benar orang itu ada di sana? Tapi tadi Hyunseong sunbae bilang tidak akan ada yang mempermainkanku.
“Ehm, hoobae. Kau mahasiswa baru ya?” namja berambut merah itu memanggilku.
“Ah, nae Donghyun sunbae. Saya terlambat dan dapat hukuman.”
“Oh, siapa namamu? Kau disuruh menyerahkan dua benda ini? Youngmin pasti senang sekali.”
“Shin Riyoung imnida. Jogiyo, Young..min? siapa dia?”
“Ah, dia wakil ketua panitia. Namanya Youngmin. Dia ada di base, kau ke sana saja. Hati-hati ya.” Donghyun sunbae tersenyum lalu meninggalkanku.
Aneh, kenapa harus bilang hati-hati? Apa sunbae yang satu ini galak? Ah, aku jadi takut kan. Tapi apa boleh buat, aku harus menyerahkan benda ini. Tunggu, dia penyuka boneka kan? Harusnya dia tidak galak. Semoga. Aku segera pergi ke base itu. Sampai disana aku memberanikan diri masuk ke dalam. Terlihat seorang namja tinggi, berambut coklat sedang berdiri menyilangkan tangan membelakangiku. Dari pakaiannya terlihat modis sekali.
“Annyeonghaseyo. Eh, ah, apa anda benar Youngmin sunbae? Saya membawa beberapa barang untuk sunbae.”
“Apa kau hoobae yang sedang kena hukuman?” dia membalikkan badannya. Namja itu…
Praangg..
Nampan yang kubawa jatuh. Apa ini? Apa ini sungguhan? Namja yang didepanku ini. Rasanya jantungku berhenti berdetak saat itu juga. Tanpa sadar aku mendekati namja itu. Air mataku meleleh lagi.
“Kwangmin-ah, benarkah ini kau? Kau benar-benar tidak meninggalkankau kan?”
Aku mengelus pipinya. Ini nyata. Inikah Kwangmin?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar